Ketika nalarmu tak pernah menduga bahwa aku masih senantiasa merawat laman ini
Aku pernah menitipkan asa pada rasa melalui hatimu
Rasa yang pernah tak mudah untuk memudar meski dihantam badai yang kau buat
Meski dihancurkan berkeping-keping, ia tetap ada
Meski telah diremukkan seolah-olah lenyap namun ia tetap membekas
Meski ia pernah ditinggikan kemudian dijatuhkan sejatuh-jatuhnya
Kau pernah menjadi do'a yang selalu kunantikan jawabannya
Namun sepertinya pencipta lebih menyangi hatiku
Karna semakin kau kutunggu, maka jelas takkan pernah kembali
Disini, ada rindu yang mulai memudar Ada harap yang mulai lelah
Sebab do'anya tak lekas terjawab meski tlah dilangitkan setiap malam
Ada hati yang mulai melangkah pergi. Sebab ia tak mampu untuk menanggungnya sendiri
Menangung derai hujan yang kemudian membuatnya sakit begitu pilu
Semoga kau kelak akan sadar bahwa aku pernah begitu siap berbagi duka dan derita, yang tak pernah lelah untuk mengucapkan selamat tidur meski esok paginya hanya kau baca.
//Malam itu, disebuah akun tumblr//
0 komentar:
Posting Komentar