Minggu, 21 Oktober 2018

Di hari kemarin, kita pernah menjadi sepasang yg saling keras kepala dalam hal mengucapkan "Selamat Tidur" di akhir perbincangan. 

Katamu,  biar aku yg mengucapkan "Selamat Tidur" kau tak usah membalas.  

Aku tak mau kalah,  biar aku saja! Kemudian mengirimkan pesan "Selamat Tidur" untuk kesekian kalinya hanya untuk menjadi pengirim terakhir di malam itu.  

Hingga kita ada yg tertidur salah satu.  

Nyatanya kau tak paham makna jarak yang pernah membentang.  Satu hal yang tidak pernah bisa kita penuhi,  yaitu mendekatkan jarak. Mustahil bagiku nyata di depan bola matamu, namun kau harus percaya bahwa aku siap menemani jatuh bangunmu. 

Kau tau bahwa aku sangat-sangat menginginkan mimpi ini. Aku yakin kau pun tau bagaimana perjuanganku untuk mendapatkan genggamanku saat ini.  Pun kau orang pertama yang ku bagi bahagia setelah semua terwujud. Cita-citaku terwujud! 

Di akhir perjalanan kita, aku pernah begitu angkuh mempertahankan semuanya namun kau sebaliknya.  Artinya kau sama berartinya,  kau sama-sama pernah ingin ku perjuangkan sama kerasnya dengan mimpi yang saat ini tlah berhasil ku wujudkan.  Bedanya kau memang hanya sekedar mimpi yg akhirnya tak terwujud.  

Semakin ku nanti semakin kau tak akan pernah kembali.  Karena yang pergi tak semuanya ditakdirkan untuk kembali. Hingga semua kehilangan makna dan arti.  

0 komentar:

Posting Komentar

 

Yasmin Auralia Putri Template by Ipietoon Cute Blog Design