Senin, 26 November 2018

Seseorang pergi dari hidupmu bisa jadi 2 hal 
Karena ia amat membencimu 
atau 
Karena ia amat mencintai dirimu 
Dan keduanya tak bisa dijelaskan
tak perlu dipertanyakan mengapa dan bagaimana
Termasuk aku yang mencintaimu kemudian memilih pergi

Aku si pandai mengingat segala perihal tentangmu

cara mu berjalan
caramu berbicara
minuman favoritmu
jadwalmu untuk tidur
aktivitas yang paling kamu sukai
grup sepakbola favoritmu
jenis musik yang suka kau dengarkan
caramu makan yang sebentar kau kunyah
durasi makanmu
nomor sepatumu
jenis sepatu yang kau punya
warna favoritmu
model tas favoritmu
model jam tangan yang kau suka
guru idolamu
game favoritmu
hal malas yang kau lakukan
nada bicaramu
ekspresimu ketika bingung
bola matamu
aroma bajumu
tulisanmu yang untung saja masih bisa ku baca
caramu menatapku
caramu tertawa
kemudian kau menyisakan senyum untukmu
sebenarnya masih banyak di otakku sebab ku rekam sejak kau belum digariskan benar singgah di hidupku

Diam-diam aku selalu suka merekam hal kecil dengam kamera mataku, memori di hati dan kepala
Sampai aku lupa bahwa dunia tak melulu seromantis itu
Sampai akhirnya pesannya sampai, bahwa waktuku untuk merekam segala tentangmu usai
cinta memang tak harus terikat dengan kata memiliki
namun yang pasti selalu bisa tulus dirasakan meski terpisah, tak bisa memiliki, tak bersama bahkan telah dijatuhkan sekalipun

Minggu, 25 November 2018

Bukankah jodoh, maut, dan rezeki sudah ada yang mengatur? sudah ada yg menetapkan? lantas mengapa masih dirisaukan segala perihal perasaan? Sudah jelas2 menjadi perkara yg pasti, namun selalu dipertanyakan. Sabar, Allah hanya akan memberi jika waktunya sudah tepat.

Sedangkan segala mimpi2mu hanya akan tercapai dari hasil kerja kerasmu di hari ini. Takdir yang hanya bisa dicapai jika ada usaha. Allah tidak menjanjikan tanpa adanya usaha dan ikhtiar.

Sudah jelas bukan mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu?

Minggu, 04 November 2018

Kelak, ketika kesadaranmu sudah pulih Kemudian secara tak sengaja kau mengunjungi tempat ini, yang pernah kita sebut sebagai rumah. Atau memang kau tidak akan pernah. Namun semoga saja ada yang memberitahumu, itu do'aku.

Ketika nalarmu tak pernah menduga bahwa aku masih senantiasa merawat laman ini  

Aku pernah menitipkan asa pada rasa melalui hatimu 

Rasa yang pernah tak mudah untuk memudar meski dihantam badai yang kau buat 

Meski dihancurkan berkeping-keping, ia tetap ada

Meski telah diremukkan seolah-olah lenyap namun ia tetap membekas

Meski ia pernah ditinggikan kemudian dijatuhkan sejatuh-jatuhnya 

Kau pernah menjadi do'a yang selalu kunantikan jawabannya 

Namun sepertinya pencipta lebih menyangi hatiku

Karna semakin kau kutunggu, maka jelas takkan pernah kembali

Disini, ada rindu yang mulai memudar Ada harap yang mulai lelah 

Sebab do'anya tak lekas terjawab meski tlah dilangitkan setiap malam 

Ada hati yang mulai melangkah pergi. Sebab ia tak mampu untuk menanggungnya sendiri 

Menangung derai hujan yang kemudian membuatnya sakit begitu pilu

Semoga kau kelak akan sadar bahwa aku pernah begitu siap berbagi duka dan derita, yang tak pernah lelah untuk mengucapkan selamat tidur meski esok paginya hanya kau baca.

//Malam itu, disebuah akun tumblr//

Kamis, 01 November 2018

Independent Emotional


Halooo gaesss, welcome back to my blog! *nyambutnya pasang wajah sumringah* Yak sekitar sebulan aku ngga nulis karena sok sibuk (re:malez) akhirnya malam ini menyempatkan nulis di tengah niat mau belajar yang tak kunjung terlaksana karena di kepala sudah meletup-meletup minta di tulis *alay*. Nah untuk mengobati rasa kangen pembaca :”) *padahal ngga ada yg kangen*, kali ini aku mau nulis tentang “INDEPENDENT EMOTIONAL”. Kenapa aku memutuskan untuk menulis hal ini, karena terinspirasi salah satu vloger favoritku dan yaa curcolan unfaedahku, akhirnya aku berfikir “Oh kayaknya ini seru kalau di tulis di blog” So tunggu apa lagi, Yuk lanjut baca!

Jadi apasih Independent Emotional itu? Disini aku ngga akan mengartikan berdasarkan sumber KBBI atau Wikipedia tapi lebih secara pribadi. Karena hal ini hanya bisa diartikan berdasarkan apa yang kalian rasakan dan kalian alami berdasarkan versi jalan hidup kalian masing-masing. Menurutku Independent emotional ketika kalian sudah bisa mengatur berbagai emosi baik sedih atau senang tanpa ada campur tangan orang lain. Hmmm, terlalu teoritis nggasi hahaha.

Kemarin aku sempat berada di suatu hari yang saat itu moodku sedang buruk karena suatu hal, akhirnya aku memutuskan untuk pergi jalan-jalan sendiri keliling Jember bener-bener ngga tau mau kemana. Ya niat awalku untuk memperbaiki mood. Akhirnya aku memutuskan untuk ke toko buku. Di perjalanan itu, aku bener-bener ngga mau ngajak siapapun, ngga ada niat untuk melibatkan orang lain. Sepanjang perjalanan aku berfikir, semakin kesini aku semakin mengerti tentang diriku sendiri, semakin lebih selektif memilah mana hal baik dan buruk untuk kebaikan diriku sendiri. Semakin kesini aku seperti harus memberikan porsi untuk mengenal diriku sendiri dan eksistensi diriku hidup selama 19 tahun. Belajar untuk mencintai diri sendiri.

Semakin hari aku belajar untuk bisa berdiri di atas kakiku sendiri tanpa melibatkan orang lain, bukan berarti individualis. Tapi aku merasa berada di titik bahwa kita tidak selamanya akan bergantung kepada orang lain, termasuk kepada keluarga, kepada teman-teman, sahabat, atau orang yang kalian sayangi. Karena yang paling tau akan diri kalian adalah diri kalian sendiri, tidak akan ada yang bisa menjamin bahwa ketika kalian berada di kondisi sedih orang yang kalian percaya akan selalu ada KECUALI diri kalian sendiri. Maka kalian perlu mengenal seperti apa keinginanmu dalah hidup ini.  

Beberapa tahun belakang ini aku belajar banyak hal dari berbagai kejadian, aku belajar untuk bisa mengontrol emosiku, senang atau sedih. Dalam arti yang berhak memerintah mau kamu senang atau sedih ya cuma diri kamu sendiri. Orang lain ngga berhak dan ngga punya andil dalam hal itu. Jangan pernah berada di suatu titik bahwa emosimu bisa dikendalikan orang lain. Jangan pernah sedih karena seseorang atau jangan pernah menganggap seseorang sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan. Manusiawi memang kalau itu terjadi. Tapi kita perlu berfikir bahwa satu-satunya sumber kebahagiaan adalah dirimu sendiri! Bukan orang lain. Soul of happiness itu diri kalian sendiri.

Semakin hari, semakin belajar tentang diriku sendiri, aku belajar untuk berani membuat suatu keputusan sendiri. Mungkin dari kita ada yang berfikir kalau lagi ada masalah sesegera mungkin untuk menemukan tempat curhat. Tapi sekarang aku belajar untuk menyelesaikan itu sendiri, meskipun ngga semua hal bisa aku lakukan. Aku berfikir bahwa tiap-tiap orang memiliki sekat masing-masing, memiliki waktu yang tidak mau diganggu meskipun oleh orang terdekatnya sekalipun. Mungkin mereka takut untuk menolak mendengarkan semua curhatan kita sehingga akhirnya terpaksa. Aku tekankan jangan pernah bergantung kepada siapapun karena setiap kemungkinan manusia untuk berubah sangat besar. Detik ini sahabat kalian bisa menyimpan rapat-rapat semua yang kalian rasakan tapi di detik berikutnya jangan harap itu terjadi. Ketika semua berbalik maka itu menjadi bumerang bagi hidup kalian pada akhirnya kalian akan sedih dan emosi kalian tidak bisa kalian kendalikan. Belajarlah untuk bahagia dan sedih yang hanya kalian sendiri yang tau.

Seperti yang ku katakan tadi, soul of happiness adalah diri kalian sendiri. Ketika kalian mulai belajar untuk menemukan itu, maka ketika kalian menemui suatu hal di luar ekspektasi, emosi kalian tidak akan dikendalikan orang lain. Yang paling membuatku bertanya-tanya saat kecewa adalah kenapa aku bisa sekecewa ini hanya karena orang lain? Jawabannya adalah kita terlalu bergantung kepada orang lain. Pun ketika bahagia, jangan langsung bepikir bahwa dia sumber kebahagiaan karena hal itu bisa berbalik di luar dugaan. Kalian dan aku pula harus belajar untuk mengatasi suatu keadaan ketika hal itu tidak sesuai harapan, gampangannya mengalihkan semua kecewa atau sedih kembali bahagia dan bisa mengontrol emosi kita sendiri. Orang lain hanyalah perantara sedih atau senang, sumber kebahagiaan adalah dirimu sendiri.

PR penting setelah belajar untuk mengenal diri sendiri dan mengontrol emosi sendiri adalah menemukan definisi “Soul of Hapiness” itu. Itu menjadi PR penting di hidupku, dan sedang aku cari. Kebahagiaan yang berasal dari diriku sendiri bukan orang lain, terlepas apakah aku merasakan sendiri atau berbagi dengan orang lain. Namun poin penting yang baru-baru saja aku temukan bahwa kita harus ikhlas terlebih dahulu. Aku tidak mengatakan bahwa menulis adalah satu-satunya sumber atau soul of hapiness di hidupku tapi aku merasa dengan menulis salah satu caraku untuk menemukan hal itu. Ketika aku menulis, aku ngga peduli apakah ada yang mau membaca atau sudah berapa banyak orang tau tentang blogku atau yang lainnya. Intinya dengan menulis aku menjadi diriku sendiri tanpa memikirkan yang lain. Aku ikhlas menulis tanpa merasa ada tekanan apapun tanpa ada tuntutan apapun. Terserah orang mau berpendapat apa, tetapi aku bahagia dan menemukan diriku dengan menulis :”))

Selamat bagi kalian yang sudah capek-capek membaca sampai akhir, dan terimakasih pula. Aku tidak bisa memberikan nominasi sebagai pembaca terajin ataupun piala citra bagi kalian yang membaca setiap tulisanku *retjeh* wkwk. Yaaaa cukup sekian curcolanku pada malam hari ini. Semoga sedikit memberikan faedah wkwkwk. Sampai jumpa di topik selanjutnya. Jangan lupa segera menemukan SOUL OF HAPINESS versi kalian sendiri. Jangan rindu :” Seee youuu next time. Byeeeee.   

 

Yasmin Auralia Putri Template by Ipietoon Cute Blog Design