Senin, 10 September 2018

SELF LOVE


//Mulai detik ini, berjanjilah untuk membuat standar bahagia versimu,untuk dirimu sendiri//


Holaaaa, selamat malam gaess!! Kembali lagi di blog tercintaaah. Pasti kalian sudah lama menunggu postinganku yakan? *penulis rada eror*. Jadi kali ini aku mau cerita ke kalian, sekedar sharing-sharing aja. Ceritaku kali ini pasti pernah dialami oleh semua orang, hanya saja setiap orang pasti punya versi mereka sendiri. Setelah kalian membaca ceritaku ini kalian bisa mengganti semua versiku ini dengan versi kalian masing-masing, dan ceritaku kali ini tidak ada unsur memamerkan atau hal-hal negatif lainnya.  Mungkin saja bisa bermanfaat bagi pembaca terutama untuk diriku sendiri. Bahwa salah satu hal terpenting yang kadang kau lupakan adalah mencintai dirimu sendiri, memberikan hal terbaik untuk dirimu sendiri. Kenapa aku memilih bercerita dengan menulis, karena dengan menulis, aku bisa menjadi diriku sendiri, menjadi karakterku sendiri tanpa takut bagaimana orang lain melihat diriku.  
Seperti kataku tadi, kalian bisa merubah semua cerita ini menurut versi kalian sendiri. Jadi tunggu apa lagi? Yuk temukan cara mencintai diri kita sendiri!
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

    “Kalian semua pasti pernah merasa berada di titik terendah dalam hidup kalian. Merasa semua harapan dan usaha kalian tidak dihargai entah dalam hal apapun. Kuliah, pekerjaan, pertemanan, atau dalam hubungan lainnya. Mungkin saja kalian pernah kehilangan seseorang, entah itu keluarga, teman, sahabat, orang-orang tersayang ataupun mimpi-mimpi kalian. Sampai akhirnya kalian berhenti di satu titik dalam hidup kalian. Meluapkan kecewa sejadi-jadinya, menangis sejadi-jadinya kemudian lupa bahwa waktu tidak pernah berjalan mundur. Detik terus berputar sedangkan kalian masih berada pada titik yang sama. Hal ini terjadi tidak hanya satu atau dua hari. Bisa jadi berhari-hari sampai berbulan-bulan. Kalian merasa sendiri. Kemudian kalian mulai merasa lelah dengan keadaan ini. Cukup dan lelah. Akhirnya kalian merasa bahwa hidup harus terus berlanjut bagaimanapun pahitnya hari kemarin. Karena hidup cuma sekali, dan akan percuma jika kita menyiakan-nyiakan setiap detik yang terus berganti. Yang terjadi biarlah terjadi, yang tidak terjadi biarlah seperti itu, yakinlah mungkin Allah sedang tidak mengizinkan, menjauhkan dari hal yang tidak sewajarnya berada dalam hidumu”

Ya! Aku pernah berada di posisi itu. Seolah-olah di dunia ini hanya aku sendiri. Sampai akhirnya aku bertanya pada diriku sendiri. Mau sampai kapan seperti ini? Dan apa yang kamu cari dari kondisi seperti ini?. Saat itu juga aku menurunkan ego yang ada di diriku, mencoba melihat sekeliling, mengingat setiap kejadian demi kejadi yang terjadi. Sebenarnya banyak sekali kebahagian yang ada disekililingmu, di tengah kesedihanmu itu. Aku memiliki teman-teman yang luar biasa hebatnya. Memberi hal positif, mau mendengarkan keluh kesahku, mau berjuang bersama. Ada keluarnya yang tanpa henti mensupport, mendukung dan mewujudkan segala hal positif yang aku mau. Hanya saja aku lupa untuk mensyukuri sehingga seolah-olah aku tidak merasakan hal itu.

Setiap kamu merasakan satu kesedihan maka akan datang jutaan kebahagiaan lainnya. Bersumber dari keluarga, sahabat, teman-teman atau dari orang yang kamu temui secara acak setiap hari. Semua pikiran itu membuatku tertegun kemudian. Cemen sekali ya, hanya karena hal-hal sepele seperti ini aku bisa berhenti disatu titik ini. Bukankah dulu aku pernah berada dititik seperti ini pula. Di tolak 6 universitas, tidak punya pilihan lain. Rasanya aku haru memupuskan mimpiku untuk menjadi dokter. Mengecewakan dirimu sendiri dan banyak orang. Tapi buktinya kamu bisa melewati hal itu. Saat ini kamu berada di sebuah gerbang mimpi masa depanmu. Mimpi yang kamu impi-impikan, kamu berhasil mewujudkan salah satu daftar mimpi yang pernah kamu tulis sendiri. Kemudian aku berfikir, mungkin tanpa aku melewati fase ini aku tidak akan setegar dan sekuat ini.

Lantas membuatku berfikir lagi, mulai diinjakkan kakimu ditempat ini. Di bahumu ada banyak tanggung jawab untuk orang lain kelak, untuk pasienmu. Mereka percaya bahwa dirimu bisa! Banyak hal yang harus kamu pelajari, karena yang kamu hadapi adalah tubuh manusia, terlebih kepercayaan mereka. Akan ada harapan yang mereka amanahkan kepadamu kelak. Tidak hanya itu, kamu juga punya tanggung jawab terhadap kedua orang tuamu, kepada adik-adikmu dan kepada keluarga besarmu. Banyak sekali amanah dan tanggung jawab yang akan kau emban kelak. Jangan sampai hal sepele dapat membuatmu tersungkur. Setiap kamu merasa lelah ingatlah mimpimu kembali dan ingatlah bahwa yang paling lelah dalam dal ini adalah kedua orang tuamu. 

Aku selalu ingat nasihat ayahku. Ayahku selalu bercerita tentang salah satu dokter yang ada di daerahku. Beliau dokter umum biasa tapi pasiennya bisa sampai puluhan bahkan mungkin ratusan. Tetapi bukan hal itu yg ingin ayahku sampaikan, setelah itu ayahku bercerita jangan hanya jadi dokter biasa-biasa tapi jangan lupa ibadah untuk tetap diistiqomahkan. Karena hal yang terberat dari ibadah adalah keistiqomahannya.

   Setelah semua kejadian itu, aku mulai belajar mencintai diriku sendiri. Mencintai diri sendiri ternyata lebih sulit daripada kita mencintai orang lain. Karena dengan mencintai diri sendiri, kita akan tau bagaimana porsi bersikap kepada orang lain. Beda dengan egois! Ketika kita mencintai diri sendiri terlebih dahulu, maka kita akan mudah sekali untuk mensyukuri segala hal yang terjadi dalam hidup ini, mensyukuri apa yang kita miliki. Tanpa pernah takut bagaimana orang lain bersikap, tanpa pernah takut pencapaian seseorang melebihi apa yang kita punya. Kita akan tau prioritas mana yang akan kita dahulukan dalam hidup ini. Tanpa pernah takut seperti apa realita yang terjadi diluar ekspektasi yang kita rencanakan. Allah penentu segalanya. Berjanjilah mulai detik ini untuk belajar mencintai dirimu sediri, temukan cara itu! Mulai hal kecil saja, mensyukuri apa yang terjadi hari ini. Atau bisa dengan membuat daftar mimpi-mimpi yang ingin kau wujud. Jangan takut untuk mencoba dan jangan takut pula untuk gagal. Benteng utama dalam hal ini adalah kecintaaan terhadap dirimu sendiri. 

    Tulis sesuatu yang bisa kau capai sampai hal yang terlihat tidak mungkin sekalipun. Dengan hal itu kamu tidak perlu takut lagi bagaimana pencapaian orang melebihi dirimu, karena setiap orang memiliki kuasa masing-masing. Ingat, di atas langit masih ada langit. Lantas, gapailah mimpi pada langit yang bisa kamu raih. Tunjukkan bahwa dirimu hebat dengan caramu, kamu hebat dengan pemikiranmu. Kamu bisa bahagia dengan caramu sendiri! Kebahagiaan tidak hanya kita tunggu, tetapi kita berhak menjemput kebahagiaan yang kita miliki. Ingat, cintai dirimu sendiri dan jangan pernah takut untuk mengeksplorasi hal positif lainnya. Di dunia ini banyak sekali kasih sayang, jadi jangan takut untuk tidak kebagiaan ya :)


"Terkadang, kita menjadikan seseorang/sesuatu sebagai prioritas utama kita, tapi sebenarnya seseorang hanya menjadikan kita alternatif pilihan saja. 
Terkadang, kita sibuk memikirkan orang lain, tapi orang lain tersebut malah memikirkan orang lain lagi. 
Terkadang kita membela habis-habisan, menyayangi segenap jiwa, tapi malah sebaliknya. Kita menjadikan sebagai opsional saja. 

Kehidupan persis seperti menaiki sepeda, jika kita tida bisa menjaga keseimbangan lagi, maka segeralah maju, bergerak ke tempat baru, karena jika terus menerus memaksakan diri berhenti, cepat atau lambat kita akan terbalik" -Tere Liye-



0 komentar:

Posting Komentar

 

Yasmin Auralia Putri Template by Ipietoon Cute Blog Design