Rabu, 12 Desember 2018

What People Think And What Actually Happens

Haloooo gaes!!!! Welcome back to my chanel *ngomongnya berapi-api*. Terimakasih sudah mengunjungi blogku. Aku tau kalian pasti lagi gabut dan akhirnya iseng-iseng ngeklik link di bioku, yakaaan? HAHAH.  Ehem, yaudah gapapa. Tebak kali ini aku mau bahas apa hayo? Jadi kali ini aku mau bahas mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan buat mahasiswa FK. Kekepoan kalian tentang FK, bener nggasih kayak gitu? Pertanyaan yang akan aku bahas kali ini adalah pertanyaan yang sering aku dapati dan aku juga sempat sharing sama temenku dari jurusan non-fk mengenai persepsi mereka seputar FK. 

-Mari kita bahas satu persatu- 

1. “Emang kalau pengen masuk FK harus pinter biologi? Gimana kalau aku lebih jago matematika atau fisika”

         Nah, pertanyaan ini paling sering aku terima dan sangat melekat di pemikiran anak SMA. Mereka berpikir bahwa kalau pengen masuk dan diterima di FK harus pinter biologi. Ketika di bangku SMA dan passion mereka di pelajaran biologi sebagian dari mereka akhirnya memilih Pendidikan Dokter sebagai pilihan saat memilih jurusan diperkuliahan. Jawabannya adalah aku akan memberikan gambaran ke kalian. Jadi di FK pelajarannya ngga melulu dengan biologi atau identik dengan hafalan, tapi emang lebih dominan dengan ilmu hafalan. Biologi di SMA dan di FK akan berbeda karena ilmunya sudah jauh lebih tinggi. Biologi yang kita dapati di SMA hanya sebagai gambaran umumnya sedangkan di FK akan ditambah dengan materi baru yang belum pernah kalian terima sebelumnya, lebih mendalam lagi dan lebih spesifik ke manusia dan jurusan biologi ada sendiri ya. Kita bicara konsep ilmu biologi yang identik hafalan bukan cangkupan ilmu biologi secara keseluruhan *Semoga penjelasanku ngga mbulet ehehe* Penting bagi kalian untuk bisa membedakan hal itu.
Sebenarnya yang murni hafalan itu anatomi, lainnya lebih ke menguasai bagaimana konsep ilmu tersebut. Ada farmako yang mempelajari mengenai obat, mulai dari cara kerja, nama obat, dosis, efek samping. Ada juga Biokimia yang begitulah :”) ada patologi, fisiologi, histologi dan masih banyak lagi. Jadi ada yang bisa dilogika tanpa harus hafalan mati atau hafalan yang harus sama persis tulisannya dengan materi yang kalian dapat. Karena yang akan kita dihadapi ini langsung kasus pasien yang berbeda-beda. Jadi prinsipnya kalian harus paham konsep materinya seperti apa biar bisa mengaplikasikan ilmu tersebut ke berbagai kasus pasien. Terus gimana kalo aku lebih jago matematika? Tenang, matematika tetep dipakek, contohnya ngitung dosis obat. Kita juga diajari ngimana cara merubah dosis obat dewasa ke anak-anak. Bedanya ngga serumit di SMA yang harus ngitung x dan y atau ribet kayak logaritma. Kita pakek konsep tambahan, perkalian, pembagian, pengurangan, paling-paling vektor buat EKG. Intinya kalau kalian masuk FK harus kuat konsep sih, hafalan sih juga untuk anatomi. Kalau kalian jago matematika dan lemah di materi hafalan jangan pernah pesimis, asal kalian mau belajar pasti bisa kok dan harus kuat bertemu pelajaran-pelajan yang didominasi materi non exact. Intinya kalian mau belajar dan betah belajar.

2. “Kalau takut darah bisa masuk FK?”

Aku kembalikan ke kalian lagi. Ketika suatu saat nanti kalian jadi dokter yang akan kalian hadapi ngga cuma percikan darah. Suatu saat kalian akan menghadapi suatu operasi atau menangani pasien kecelakaan yang darahnya udah ngga karuan. Tanyakan kembali ke diri kalian masing-masing. Apa kalian akan sanggup menghadapi itu? Jangan sampai menyesal di akhir dan ngerasa ngga sanggup. Patikan kesanggupan kalian dulu :”)

3. Kalau takut jarum suntik bisa masuk fk?

Jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya. Suatu saat nanti yang kalian pegang bukan cuma jarum suntik yang kecil tapi ukurannya berbeda-beda. Nah tanyakan hal itu ke diri kalian. Bisa jadi suatu saat kalian akan mendapatkan pasien dengan kondisi rongga pleura di di dada terisi cairan abnormal atau darah, ketika darah tersebut sudah mengisi sebagian besar rongga maka kalian haru melakukan tindakan untuk mengeluarkan cairan dari rongga tersebut karena akan mengganggu proses pernafasan, dengan cara menusukkan jarum di bagian dada dan jarumnya berdiameter besar, jarum khusus. “Apa kalian sanggup?”



4. “Berapa lama kuliah di FK?”


Jawabannya lebih lama dari jurusan lain :”((



Jadi sekitar 3,5-4 tahun kita akan menempuh perkuliahan sebagai mahasiswa preklinik. Setelah lulus sebagai sarjana kedokteran (S.Ked) kita harus menempuh program profesi kedokteran atau yang dikenal dengan Koas selama 1,5-2 tahun. Temen-temen kalian sudah bisa kerja kita masih sekolah gaes :”) kalo kita ngga menempuh program profesi kedokteran ngga bisa jadi dokter. Gelar kita hanya S.Ked bukan “dr”. Setelah melewati masa-masa koas dan disumpah sebagai dokter kita ngga bisa langsung buka praktik mandiri *yang sabar ya. Harus melewati masa interenship, jadi kita sudah bisa kerja tapi masih dalam runtutan pendidikan dan penempatannya ngga bisa seenaknya, ada aturannya. Internship ini selama satu tahun. Nah setelah selesai interenship barulah kita bisa mengurus surat izin prakek mandiri dan boleh membuka praktek mandiri. Ini hanya gambaran saja. Saat masa preklinik dan koas kalian akan menghadapi berbagai macam ujian dan ada juga ujian UKDI yang diselenggarakan negara, ujian akhir biar kalian bisa dinyatakan lulus sebagai dokter :”) Jangan pernah lelah untuk melewatinya.

5. “Kalau di FK belajar sama mayat ya? Ngga takut?”

Nah ini pertanyaan yang banyak juga dikepoin sama anak SMA dan non-FK. Yups bener buanget. Lebih tepatnya kami menyebut beliau sebagai cadaver. Beliau inilah guru-guru kami. Kita belajar langsung melalui tubuh mereka. Do’akan ya semoga kerelaan dan kebaikan beliau akan dibalas di akhirat dan semoga dosa-dosa mereka diampuni. Jadi di FK ada pelajaran Anatomi, yaitu ilmu yang menjelaskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia (sumber KBBI). Kalau kita belajar ginjal ya kita belajar langsung dengan ginjal asli manusia. Kita belajar jantung langsung dengan jantung asli, sampai ke organ reproduksi sekalipun. Kita belajar dari kepala sampai ujung kaki. Nah kita juga belajar dengan preparat tulang-belulang manusia, asli! Jangan bayangkan kalo kita belajar dengan cadaver utuh seluruh tubuh. Kadang ada yang potongan hihihi. Serem? Hmmm karena kami sudah biasa jadi engga serem, yang kami pikirkan adalah belajar. Saat koas nanti kita juga akan menempuh stase forensik, mau ngga mau kita harus bisa melakukan tindakan autopsi mayat. Suatu tindakan pemeriksaan dengan cara pembedahan untuk mengetahui pengebab kematian, penyakit dan lainnya. Contoh seseorang yang dinilai meninggal secara tidak wajar maka dilakukan tindakan autopsi. Di sinilah kalian akan tau bahwa betapa luar biasanya Allah menciptakan manusia, betapa detailnya tubuh manusia diciptakan saling berkesinambungan dan betapa dangkalnya ilmu manusia. Kalian akan tau pembuluh darah manusia, organ, syaraf manusia dan masih buanyaaakk lagi langsung dari tubuh manusia.
Di FK kalian juga akan diajari oleh dokter-dokter super duper kereen. Mulai dari dokter spesialis mata, dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah anak, dokter bedah, dokter lulusan luar negeri, dokter yang ahli dibidang farmako, dokter IKM, dokter orthopedi dan masih buanyaaak lagi. Kagum akutu sama beliau. Versi serem anak FK itu H-1 ujian kalian bahas materi sama temen tiba-tiba kalian tau apa itu :”) Itu jauh lebih serem Hahaha.

6. Apakah dokter harus menguasai segala macam penyakit?

Jadi di FK ini ada sebuah panduan Standart Kompetensi Dokter Indonesia. Jadi sebagai acuan menguasaan materi untuk seluruh mahasiswa kedokteran dan dokter di Indonesia. Jadi daftar semua penyakit sudah diatur, mulai dari bab 1 yaitu sistem saraf sampai dengan bab 12 sistem integumen dan bab 13 bab lain-lainnya. Dari keluhan sakit kepala sampai dengan tindakan kegawat daruratan. Setiap bab sudah dirinci penyakitnya dan sudah ditentukan nilai kompetensinya. Aku kasi contoh dibawah ini : 






7. “Kalau dokter spesialis harus dokter umum?”

Akhirnya sampai juga dipembahasan terakhir. Terimakasih sudah membaca sampai pertanyaan ketujuh HAHAHA. Ehem. Jadi jawaban pertanyaan diatas adalah YAIYALAH :”) Semua dokter spesialis apapun itu HARUS MELEWATI JENJANG PENDIDIKAN DOKTER UMUM. Kuliah dokter spesialis itu ngga bentar gaes, ngga cuma dua tahun seperti dugaan orang-orang hmmm. Kalian kuliah dokter spesialis sama saja kalian kuliah 4-5 tahun lagi :”) Jadi kalau kalian pengen jadi dokter harus mau belajar sampai kapanpu, sekalipun kalian sudah dapet gelar dokter spesialis, atau lebih atau apapun lah kalian akan tetap belajar. Nih aku tampilkan contoh semester yang akan ditempuh sesuai spesialis apa yang akan diambil. Foto ini di dapat web FK UI : 


Ngga usah tiba-tiba syok :” kalian harus betah dan menerapkan istilah “Long Life Learning”


Nah, sampai juga di penghujung acara Hahaha. Semoga bahasan di atas cukup menjawab pertanyaan kalian selama ini yaaa. Ohya, semua foto-foto di atas aku dapatkan dari google dan mohon maaf kalo font tulisannya ada yang beda aku ngga ngerti kenapa atau tulisannya terkesan kekecilan padahal di laptop ngga gitu :((. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa dipembahasan selanjutnyaaaaa. Byeeeeeee

0 komentar:

Posting Komentar

 

Yasmin Auralia Putri Template by Ipietoon Cute Blog Design