//Mulai detik ini, berjanjilah untuk membuat standar bahagia versimu,untuk dirimu sendiri//
Holaaaa, selamat malam gaess!!
Kembali lagi di blog tercintaaah. Pasti kalian sudah lama menunggu postinganku
yakan? *penulis rada eror*. Jadi kali ini aku mau cerita ke kalian, sekedar
sharing-sharing aja. Ceritaku kali ini pasti pernah dialami oleh semua orang,
hanya saja setiap orang pasti punya versi mereka sendiri. Setelah kalian
membaca ceritaku ini kalian bisa mengganti semua versiku ini dengan versi
kalian masing-masing, dan ceritaku kali ini tidak ada unsur memamerkan atau
hal-hal negatif lainnya. Mungkin saja
bisa bermanfaat bagi pembaca terutama untuk diriku sendiri. Bahwa salah satu
hal terpenting yang kadang kau lupakan adalah mencintai dirimu sendiri,
memberikan hal terbaik untuk dirimu sendiri. Kenapa aku memilih bercerita
dengan menulis, karena dengan menulis, aku bisa menjadi diriku sendiri, menjadi
karakterku sendiri tanpa takut bagaimana orang lain melihat diriku.
Seperti kataku tadi, kalian bisa
merubah semua cerita ini menurut versi kalian sendiri. Jadi tunggu apa lagi?
Yuk temukan cara mencintai diri kita sendiri!
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
“Kalian
semua pasti pernah merasa berada di titik terendah dalam hidup kalian. Merasa
semua harapan dan usaha kalian tidak dihargai entah dalam hal apapun. Kuliah,
pekerjaan, pertemanan, atau dalam hubungan lainnya. Mungkin saja kalian pernah
kehilangan seseorang, entah itu keluarga, teman, sahabat, orang-orang tersayang
ataupun mimpi-mimpi kalian. Sampai akhirnya kalian berhenti di satu titik dalam
hidup kalian. Meluapkan kecewa sejadi-jadinya, menangis sejadi-jadinya kemudian
lupa bahwa waktu tidak pernah berjalan mundur. Detik terus berputar sedangkan
kalian masih berada pada titik yang sama. Hal ini terjadi tidak hanya satu atau
dua hari. Bisa jadi berhari-hari sampai berbulan-bulan. Kalian merasa sendiri. Kemudian
kalian mulai merasa lelah dengan keadaan ini. Cukup dan lelah. Akhirnya kalian
merasa bahwa hidup harus terus berlanjut bagaimanapun pahitnya hari kemarin.
Karena hidup cuma sekali, dan akan percuma jika kita menyiakan-nyiakan setiap
detik yang terus berganti. Yang terjadi biarlah terjadi, yang tidak terjadi
biarlah seperti itu, yakinlah mungkin Allah sedang tidak mengizinkan,
menjauhkan dari hal yang tidak sewajarnya berada dalam hidumu”
Ya! Aku pernah berada di posisi
itu. Seolah-olah di dunia ini hanya aku sendiri. Sampai akhirnya aku bertanya
pada diriku sendiri. Mau sampai kapan seperti ini? Dan apa yang kamu cari dari
kondisi seperti ini?. Saat itu juga aku menurunkan ego yang ada di diriku,
mencoba melihat sekeliling, mengingat setiap kejadian demi kejadi yang terjadi.
Sebenarnya banyak sekali kebahagian yang ada disekililingmu, di tengah
kesedihanmu itu. Aku memiliki teman-teman yang luar biasa hebatnya. Memberi hal
positif, mau mendengarkan keluh kesahku, mau berjuang bersama. Ada keluarnya
yang tanpa henti mensupport, mendukung dan mewujudkan segala hal positif yang
aku mau. Hanya saja aku lupa untuk mensyukuri sehingga seolah-olah aku tidak
merasakan hal itu.
Setiap kamu merasakan satu
kesedihan maka akan datang jutaan kebahagiaan lainnya. Bersumber dari keluarga,
sahabat, teman-teman atau dari orang yang kamu temui secara acak setiap hari.
Semua pikiran itu membuatku tertegun kemudian. Cemen sekali ya, hanya karena
hal-hal sepele seperti ini aku bisa berhenti disatu titik ini. Bukankah dulu
aku pernah berada dititik seperti ini pula. Di tolak 6 universitas, tidak punya
pilihan lain. Rasanya aku haru memupuskan mimpiku untuk menjadi dokter. Mengecewakan
dirimu sendiri dan banyak orang. Tapi buktinya kamu bisa melewati hal itu. Saat
ini kamu berada di sebuah gerbang mimpi masa depanmu. Mimpi yang kamu
impi-impikan, kamu berhasil mewujudkan salah satu daftar mimpi yang pernah kamu
tulis sendiri. Kemudian aku berfikir, mungkin tanpa aku melewati fase ini aku
tidak akan setegar dan sekuat ini.
Lantas membuatku berfikir lagi,
mulai diinjakkan kakimu ditempat ini. Di bahumu ada banyak tanggung jawab untuk
orang lain kelak, untuk pasienmu. Mereka percaya bahwa dirimu bisa! Banyak hal
yang harus kamu pelajari, karena yang kamu hadapi adalah tubuh manusia,
terlebih kepercayaan mereka. Akan ada harapan yang mereka amanahkan kepadamu
kelak. Tidak hanya itu, kamu juga punya tanggung jawab terhadap kedua orang
tuamu, kepada adik-adikmu dan kepada keluarga besarmu. Banyak sekali amanah dan
tanggung jawab yang akan kau emban kelak. Jangan sampai hal sepele dapat
membuatmu tersungkur. Setiap kamu merasa lelah ingatlah mimpimu kembali dan
ingatlah bahwa yang paling lelah dalam dal ini adalah kedua orang tuamu.
Aku
selalu ingat nasihat ayahku. Ayahku selalu bercerita tentang salah satu dokter
yang ada di daerahku. Beliau dokter umum biasa tapi pasiennya bisa sampai
puluhan bahkan mungkin ratusan. Tetapi bukan hal itu yg ingin ayahku sampaikan,
setelah itu ayahku bercerita jangan hanya jadi dokter biasa-biasa tapi jangan
lupa ibadah untuk tetap diistiqomahkan. Karena hal yang terberat dari ibadah
adalah keistiqomahannya.
Setelah
semua kejadian itu, aku mulai belajar mencintai diriku sendiri. Mencintai diri
sendiri ternyata lebih sulit daripada kita mencintai orang lain. Karena dengan
mencintai diri sendiri, kita akan tau bagaimana porsi bersikap kepada orang
lain. Beda dengan egois! Ketika kita mencintai diri sendiri terlebih dahulu,
maka kita akan mudah sekali untuk mensyukuri segala hal yang terjadi dalam
hidup ini, mensyukuri apa yang kita miliki. Tanpa pernah takut bagaimana orang
lain bersikap, tanpa pernah takut pencapaian seseorang melebihi apa yang kita
punya. Kita akan tau prioritas mana yang akan kita dahulukan dalam hidup ini.
Tanpa pernah takut seperti apa realita yang terjadi diluar ekspektasi yang kita
rencanakan. Allah penentu segalanya. Berjanjilah mulai detik ini untuk belajar
mencintai dirimu sediri, temukan cara itu! Mulai hal kecil saja, mensyukuri apa
yang terjadi hari ini. Atau bisa dengan membuat daftar mimpi-mimpi yang ingin
kau wujud. Jangan takut untuk mencoba dan jangan takut pula untuk gagal.
Benteng utama dalam hal ini adalah kecintaaan terhadap dirimu sendiri.
Tulis
sesuatu yang bisa kau capai sampai hal yang terlihat tidak mungkin sekalipun.
Dengan hal itu kamu tidak perlu takut lagi bagaimana pencapaian orang melebihi
dirimu, karena setiap orang memiliki kuasa masing-masing. Ingat, di atas langit
masih ada langit. Lantas, gapailah mimpi pada langit yang bisa kamu raih.
Tunjukkan bahwa dirimu hebat dengan caramu, kamu hebat dengan pemikiranmu. Kamu
bisa bahagia dengan caramu sendiri! Kebahagiaan tidak hanya kita tunggu, tetapi
kita berhak menjemput kebahagiaan yang kita miliki. Ingat, cintai dirimu sendiri
dan jangan pernah takut untuk mengeksplorasi hal positif lainnya. Di dunia ini
banyak sekali kasih sayang, jadi jangan takut untuk tidak kebagiaan ya :)
"Terkadang, kita menjadikan seseorang/sesuatu sebagai prioritas utama kita, tapi sebenarnya seseorang hanya menjadikan kita alternatif pilihan saja.
Kehidupan persis seperti menaiki sepeda, jika kita tida bisa menjaga keseimbangan lagi, maka segeralah maju, bergerak ke tempat baru, karena jika terus menerus memaksakan diri berhenti, cepat atau lambat kita akan terbalik" -Tere Liye-.
"Terkadang, kita menjadikan seseorang/sesuatu sebagai prioritas utama kita, tapi sebenarnya seseorang hanya menjadikan kita alternatif pilihan saja.
Terkadang, kita sibuk memikirkan orang lain, tapi orang lain tersebut malah memikirkan orang lain lagi.
Terkadang kita membela habis-habisan, menyayangi segenap jiwa, tapi malah sebaliknya. Kita menjadikan sebagai opsional saja.
Kehidupan persis seperti menaiki sepeda, jika kita tida bisa menjaga keseimbangan lagi, maka segeralah maju, bergerak ke tempat baru, karena jika terus menerus memaksakan diri berhenti, cepat atau lambat kita akan terbalik" -Tere Liye-.