HARI KANKER ANAK INTERNASIONAL
CIMSA; 7ranslocal Activities 2019
FK UNEJ x FK UWKS x FK UNAIR X FK UB
Halo teman-teman welcome back to my
blog!! Setelah berhari-hari ngga ngisi blog karena sibuk *read:malezz*. Selamat
liburan juga bagi yang sudah berlibur, akhirnya aku terbebas dari jadwal
kuliah, praktikum, osce, laprak, dln. Jangan lupa untuk mengisi liburan dengan
kegiatan yang bermanfaat J
*sok-sokan, padahal tiap hari guling-guling di kasur*. Sebenernya kemaren aku
mau ngisi blog dengan tema kesehatan mental but ini dulu aja ya ehehe, otw cari
jurnal. Nah, daripada aku kebanyakan pembukaan, jadi kali ini aku ingin
membahas mengenai Peringatan Hari Kanker Anak Internasional yang baru saja
selesai dilaksanakan di Surabaya dan aku juga turut hadir diacara tersebut.
Peringatan hari kanker anak internasional merupakan program yang diadakan oleh
CIMSA region 7 yang beranggotakan CIMSA FK UNEJ, FK UWKS, FK UNAIR, FK UB. Langsung
aja ya, cekidot!
Sebelum
aku cerita bagaimana serunya acara, aku mau jelasin ke kalian “Apa sih CIMSA
itu?” Center for Indonesian Medical Students’
Activities (CIMSA) adalah organisasi kegiatan mahasiswa kedokteran di Indonesia
yang bersifat independen, inklusif, nasionalis, non profit dan non partisan.
Munculnya CIMSA merupakan organisasi berbasis individu adalah wujud kepedulian
mahasiswa kedokteran Indonesia untuk aktif sebagai seorang dokter yang meliki
kompetensi yang lebih, terutama untuk kemasyarakatan. CIMSA ini bergerak
dibidang Medical Education/ Standing Committe on Medical Education (SCOME),
public health/ Standing Committee on Public Health (SCOPH), reproductive
Health/ Standing Committe Reproductive Health (SCORA), human right and peace/ Standing Committee on Human Right and Peace (SCORP),
professional exchange/ Standing Committee
on Professional Exchange (SCOPE), research exchange/ Standing Committee on Research Exchange
(SCORE). Ngga cuma itu, program-program CIMSA juga berfokus pada SDGs (Sustainable Development Goals) *ini bisa browsing
sendiri ya, ehehe* Hal yang membanggakan, CIMSA
mendapat kepercayaan dari dunia internasional untuk menjadi anggota penuh
International Federation of Medical Students’ Association, IFMSA, sebuah
oganisasi mahasiswa terbesar di dunia, yang beranggotakan mahasiswa kedokteran
di dunia dan juga berasosiasi dengan WHO.
Peringatan hari kanker anak
internasional ini dilaksakan pada tanggal 13, 15-16 Januari 2019 di Surabaya
dengan 4 lokasi yang berbeda. Hari pertama pada 13 Januari 2019 acara
dilaksanakan pukul 06.00 pagi di taman bungkul Surabaya dengan agenda kampanye
dan ground campaign serta pengecekan TTV untuk masyarakat sekitar. Sayang
sekali waktu itu aku belum bisa ikut karena baru berangkat dari rumah jadi ngga
bisa bercerita banyak bagaimana keseruannya.
Acara selanjurnya dilaksanakan ditanggal
yang sama dengan lokasi berbeda, yaitu di Aiola (sejenis tempat makan) warga
Surabaya dan sekitarnya pasti tau. Acara dimulai dari pukul 15.00 sampai dengan
pukul 21.00. Acaranya seruu banget. Kita melakukan penggalangan dana kepada
pengunjung melalui pembelian bunga, boneka, dan snack ringan atau bisa juga
berdonasi seikhlasnya. Donasi ini akan kami salurkan ke Yayasan Kasin Anak
Kanker Indonesia (YKAKAKI) cabang Surabaya. Nggak juga penggalangan dana tapi
juga ada hiburan berupa akustik dari teman-teman CIMSA FK Unair dan CIMSA FK UWKS.
Disini kita juga melatih skill untuk berbicara di depan umum, dan belajar sabar
menghadapi berbagai tipe pengunjung. Nah moment yang paling seru sebenernya
kenalan sama temen-temen baru. Sharing-sharing mengenai perkuliahan
masing-masing atau suka-duka kuliah FK hahaha.
Acara kedua dilaksanakan pada 15 Januari
2019 pukul 08.00 di fresh market Citraland (sejenis pasar). Acara kali ini
lebih seru lagi karena selain penggalangan dana dan campaign, lebih banyak
acara hiburan yaitu akustik, musikalisasi puisi, operet, dan tari-tarian.Acaranya
juga lebih ramai dan hasil dari penggalangan dana juga lebih banyak.
Alhamdulillah. Acara selesai pada pukul 13.00.
Acara terakhir atau acara puncak dari
peringatan hari kanker anak internasional ini dilaksanakan pada tanggal 16
Januari 2018 di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia. Acara dimulai pukul 15.00.
Sayangnya acara ini tidak bisa diikuti oleh semua member, mengingat tempatnya
yang memang terbatas. Acara diawali dengan sambutan dari ketua panitia yang
sekaligus LOCO CIMSA UWKS. Sore itu ada 20 anak dari Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia
dengan usia yang beragam. Jujur, awal masuk dan melihat anak-anak dari yayasan,
aku sudah ngempet nangis *betapacengengnya* karena suasananya haru sekali,
ditambah hujan. Setelah sambutan, kemudian dilanjut sambutan dari pihak yayasan
sekaligus memberi penjelasan bagaimana yayasan ini. YKAKI merupakan yayasan
yang tidak hanya di Surabaya tetapi juga di beberapa kota. Yayasan ini
sekaligus menjadi rumah singgah bagi keluarga yang anaknya sedang menjalani
pengobatan dan jauh dari keluarga. Saat itu aku juga bertemu beberapa keluarga
yang mungkin jauh dari kota asal.
Di yayasan tersebut juga dilengkapi
dengan fasilitas bermain, karena mereka juga anak-anak yang berhak menerima
haknya sebagai anak-anak pada umurnya, di yayasan tersebut juga dilengkapi
dengan hospital school (anak-anak yang sedang tidak ada jadwal pengobatan di
pagi hari bisa bersekolah, ada gurunya
juga lho!) selanjutnya kita bernyanyi bersama. Seneng banget ketika melihat
mereka bisa seperti anak-anak pada umumnya meski sedang dalam keterbatasan.
Mereka ceria, bener-bener ngga ada yang beda. Nyanyi-nyanyi, rebutan mainan,
minta kado. Mereka juga memperkenalkan
diri dengan cita-cita yang mereka inginkan suatu saat nanti. Ada yang ingin
jadi pengusaha, dokter, guru, mereka juga berhak bermimpi. Setelah itu kita
bermain game bersama, suasana semakin cair dan seru. Dan yang terakhir ditutup
dengan penerimaan hasil penggalangan dana selama acara kemarin, untuk
penggalangan dana lewat rekening masih dibuka sampai tanggal 20 Januari 2019
kemudian yang terakhir foto bersama.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari
acara ini, terutama belajar banyak hal dari adik-adik yang meski dalam keterbatasan
mereka tetap ceria. Mereka sama seperti anak-anak pada umumnya, suka bermain
dan punya cita-cita dan yang paling penting mereka punya semangat yang luar
biasa untuk sembuh. Aku jadi ingat kata-kata dari salah satu dokterku bahwa;
“Menjadi dokter merupakan sarana kita untuk bersyukur. Karena banyak orang diuji dengan sakit” dr. Cicih Komariah, Sp.M
“Menjadi dokter merupakan sarana kita untuk bersyukur. Karena banyak orang diuji dengan sakit” dr. Cicih Komariah, Sp.M