Sabtu, 19 Januari 2019


HARI KANKER ANAK INTERNASIONAL

CIMSA; 7ranslocal Activities 2019
FK UNEJ x FK UWKS x FK UNAIR X FK UB




Halo teman-teman welcome back to my blog!! Setelah berhari-hari ngga ngisi blog karena sibuk *read:malezz*. Selamat liburan juga bagi yang sudah berlibur, akhirnya aku terbebas dari jadwal kuliah, praktikum, osce, laprak, dln. Jangan lupa untuk mengisi liburan dengan kegiatan yang bermanfaat J *sok-sokan, padahal tiap hari guling-guling di kasur*. Sebenernya kemaren aku mau ngisi blog dengan tema kesehatan mental but ini dulu aja ya ehehe, otw cari jurnal. Nah, daripada aku kebanyakan pembukaan, jadi kali ini aku ingin membahas mengenai Peringatan Hari Kanker Anak Internasional yang baru saja selesai dilaksanakan di Surabaya dan aku juga turut hadir diacara tersebut. Peringatan hari kanker anak internasional merupakan program yang diadakan oleh CIMSA region 7 yang beranggotakan CIMSA FK UNEJ, FK UWKS, FK UNAIR, FK UB. Langsung aja ya, cekidot!
Sebelum aku cerita bagaimana serunya acara, aku mau jelasin ke kalian “Apa sih CIMSA itu?” Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) adalah organisasi kegiatan mahasiswa kedokteran di Indonesia yang bersifat independen, inklusif, nasionalis, non profit dan non partisan. Munculnya CIMSA merupakan organisasi berbasis individu adalah wujud kepedulian mahasiswa kedokteran Indonesia untuk aktif sebagai seorang dokter yang meliki kompetensi yang lebih, terutama untuk kemasyarakatan. CIMSA ini bergerak dibidang Medical Education/ Standing Committe on Medical Education (SCOME), public health/ Standing Committee on Public Health (SCOPH), reproductive Health/ Standing Committe Reproductive Health (SCORA), human right and peace/ Standing Committee on Human Right and Peace (SCORP), professional exchange/ Standing Committee on Professional Exchange (SCOPE), research exchange/ Standing Committee on Research Exchange (SCORE). Ngga cuma itu, program-program CIMSA juga berfokus pada SDGs (Sustainable Development Goals) *ini bisa browsing sendiri ya, ehehe* Hal yang membanggakan, CIMSA mendapat kepercayaan dari dunia internasional untuk menjadi anggota penuh International Federation of Medical Students’ Association, IFMSA, sebuah oganisasi mahasiswa terbesar di dunia, yang beranggotakan mahasiswa kedokteran di dunia dan juga berasosiasi dengan WHO.
Peringatan hari kanker anak internasional ini dilaksakan pada tanggal 13, 15-16 Januari 2019 di Surabaya dengan 4 lokasi yang berbeda. Hari pertama pada 13 Januari 2019 acara dilaksanakan pukul 06.00 pagi di taman bungkul Surabaya dengan agenda kampanye dan ground campaign serta pengecekan TTV untuk masyarakat sekitar. Sayang sekali waktu itu aku belum bisa ikut karena baru berangkat dari rumah jadi ngga bisa bercerita banyak bagaimana keseruannya.
Acara selanjurnya dilaksanakan ditanggal yang sama dengan lokasi berbeda, yaitu di Aiola (sejenis tempat makan) warga Surabaya dan sekitarnya pasti tau. Acara dimulai dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 21.00. Acaranya seruu banget. Kita melakukan penggalangan dana kepada pengunjung melalui pembelian bunga, boneka, dan snack ringan atau bisa juga berdonasi seikhlasnya. Donasi ini akan kami salurkan ke Yayasan Kasin Anak Kanker Indonesia (YKAKAKI) cabang Surabaya. Nggak juga penggalangan dana tapi juga ada hiburan berupa akustik dari teman-teman CIMSA FK Unair dan CIMSA FK UWKS. Disini kita juga melatih skill untuk berbicara di depan umum, dan belajar sabar menghadapi berbagai tipe pengunjung. Nah moment yang paling seru sebenernya kenalan sama temen-temen baru. Sharing-sharing mengenai perkuliahan masing-masing atau suka-duka kuliah FK hahaha.
Acara kedua dilaksanakan pada 15 Januari 2019 pukul 08.00 di fresh market Citraland (sejenis pasar). Acara kali ini lebih seru lagi karena selain penggalangan dana dan campaign, lebih banyak acara hiburan yaitu akustik, musikalisasi puisi, operet, dan tari-tarian.Acaranya juga lebih ramai dan hasil dari penggalangan dana juga lebih banyak. Alhamdulillah. Acara selesai pada pukul 13.00.
Acara terakhir atau acara puncak dari peringatan hari kanker anak internasional ini dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2018 di Yayasan Kasih Anak Kanker  Indonesia. Acara dimulai pukul 15.00. Sayangnya acara ini tidak bisa diikuti oleh semua member, mengingat tempatnya yang memang terbatas. Acara diawali dengan sambutan dari ketua panitia yang sekaligus LOCO CIMSA UWKS. Sore itu ada 20 anak dari Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia dengan usia yang beragam. Jujur, awal masuk dan melihat anak-anak dari yayasan, aku sudah ngempet nangis *betapacengengnya* karena suasananya haru sekali, ditambah hujan. Setelah sambutan, kemudian dilanjut sambutan dari pihak yayasan sekaligus memberi penjelasan bagaimana yayasan ini. YKAKI merupakan yayasan yang tidak hanya di Surabaya tetapi juga di beberapa kota. Yayasan ini sekaligus menjadi rumah singgah bagi keluarga yang anaknya sedang menjalani pengobatan dan jauh dari keluarga. Saat itu aku juga bertemu beberapa keluarga yang mungkin jauh dari kota asal.
Di yayasan tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas bermain, karena mereka juga anak-anak yang berhak menerima haknya sebagai anak-anak pada umurnya, di yayasan tersebut juga dilengkapi dengan hospital school (anak-anak yang sedang tidak ada jadwal pengobatan di pagi hari bisa  bersekolah, ada gurunya juga lho!) selanjutnya kita bernyanyi bersama. Seneng banget ketika melihat mereka bisa seperti anak-anak pada umumnya meski sedang dalam keterbatasan. Mereka ceria, bener-bener ngga ada yang beda. Nyanyi-nyanyi, rebutan mainan, minta kado.  Mereka juga memperkenalkan diri dengan cita-cita yang mereka inginkan suatu saat nanti. Ada yang ingin jadi pengusaha, dokter, guru, mereka juga berhak bermimpi. Setelah itu kita bermain game bersama, suasana semakin cair dan seru. Dan yang terakhir ditutup dengan penerimaan hasil penggalangan dana selama acara kemarin, untuk penggalangan dana lewat rekening masih dibuka sampai tanggal 20 Januari 2019 kemudian yang terakhir foto bersama.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari acara ini, terutama belajar banyak hal dari adik-adik yang meski dalam keterbatasan mereka tetap ceria. Mereka sama seperti anak-anak pada umumnya, suka bermain dan punya cita-cita dan yang paling penting mereka punya semangat yang luar biasa untuk sembuh. Aku jadi ingat kata-kata dari salah satu dokterku bahwa;

“Menjadi dokter merupakan sarana kita untuk bersyukur. Karena banyak orang diuji dengan sakit” dr. Cicih Komariah, Sp.M

Sampai disini dulu cerita kali ini. Sampai jumpa dicerita selanjutnya, byeeee









 

Yasmin Auralia Putri Template by Ipietoon Cute Blog Design